Faktor-Faktor Terjadinya Gerakan Separatisme

74000
faktor terjadinya gerakan Separatisme

Faktor-Faktor Terjadinya Gerakan Separatisme – Masalah apa saja yang mendorong ide separatism berkembang menjadi disintegrasi bangsa?

Butuh VPN gratis kualitas premium? Dengan Moove VPN, semua konten di internet bisa diakses tanpa batas!

Gerakan separatisme merupakan suatu gerakan yang bertujuan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain. Lebih jauhnya lagi munculnya ide separatisme memicu terjadinya disintegrasi bangsa.

Disintegrasi secara harafiah dipahami sebagai perpecahan suatu bangsa menjadi bagian-bagian yang saling terpisah. Disinilah kondisi dimana negara gagal mengayomi dan menjaga keutuhan bangsanya.

gerakan separatisme

Disintegrasi bangsa dilatarbelakangi oleh masalah-masalah berupa konflik vertikal dan horizontal. Konflik vertical merupakan konflik yang terjadi antara rakyat di suatu daerah dengan pemerintahnya sedangkan konflik horizontal merupakan konflik yang terjadi antar individu atau kelompok yang sekelas atau sederajat.

Jabaran Alasan Timbulnya Konflik Horizontal dalam Gerakan Separatisme

Bila dijabarkan alasan-alasan timbulnya konflik horizontal dan vertical ialah seperti berikut,

  1. Krisis ekonomi dan lambatnya pemulihan ekonomi. Krisis ekonomi ditandai merosotnya daya beli masyarakat akibat inflasi dan terpuruknya nilai tukar, turunnya kemampuan produksi akibat naiknya biaya modal, dan terhambatnya kegiatan perdagangan dan jasa akibat rendahnya daya
    saing.
  2. Krisis politik. Konflik antara elite politik yang hanya memperjuangkan kepentingannya sendiri, pada akhirnya menciptakan kondisi instabilitas politik. krisis politik ini menyulitkan lahirnya kebijakan yang utuh dalam mengatasi krisis ekonomi. perpecahan elite poltik disertai defisiensi pemerintah menjalankan fungsinya berakbiat pada ketidak mampuan pemerintah dalam memberi pelayanan publik akan makin merosot yaitu fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi seluruh masyarakatnya. Hal ini berkaibat pada timbulnya rasa ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintahannya. Krisis politik juga dapat disebabkan oleh ketidaksiapan pelaksanaan Otonomi Daerah yang berujung pada timbulnya rasa ketidakadilan. Kebijakan pemerintah pusat  dan daerah yang kurang tepat mengakibatkan kurang meratanya penyebaran penduduk dan tidak berhasilnya pemberdayaan masyarakat
  3. Krisis sosial. Sikap primodialisme dan ekslusivisme bernuansa SARA. Pertautan antara adanya kelompok masyarakat yang sulit menerima perbedaan dengan sejumlah alasan
  4. Lemahnya penegakan hukum dan HAM sehingga terkesan seperti adanya pembiaran yang dilakukan oleh negara terhadap kekerasan yang terjadi di sejumlah daerah, serta
  5. Intervensi internasional. Adanya pihak dari luar negara masuk ke dalam negara yang berupaya untuk memecah belah dan mengambil untung dari perpecahan tersebut dengan menanamkan pengaruhnya terhadap kebijakan politik dan ekonomi negara tersebut (khususnya negara-negara pasca merdeka).

Kondisi-kondisi seperti di atas bisa menjadi pemicu lahirnya gerakan-gerakan anti-pemerintah yang terorganisasi maupun gerakan separatis. Bila pemerintah tidak segera menindaklanjuti maka yang terjadi sudah pasti disintegrasi bangsa.

 

Artikel disumbangkan oleh Gracelia Ananda sebagai Penulis Tamu.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.