Provokasi Korea Utara Ke Korea Selatan Melemah – Beberapa waktu lalu Korea Utara menembakkan rudalnya ke wilayah Korea Selatan sebagai penyebab ketegangan kedua belah pihak di tahun 2013 ini.
Tampaknya konflik antara Korea Utara dengan Korea Selatan memberikan sinyal akan segera berakhir. Setelah beberapa waktu lalu Korea Utara memprovokasi negara tetangganya dengan menembakkan peluru kendali (rudal) ke suatu kepulauan di Korea Selatan, akhirnya Korea Utara memindahkan posisi rudal-nya.
Korea Utara sudah memindahkan dua penembak peluru kendali jarak menengah dari lokasi peluncurannya yang terletak di pantai timur negara tersebut. Sebelumnya, Korea Utara menempatkan rudalnya di lokasi itu untuk memberi ancaman kepada sejumlah negara tetangganya, termasuk Korea Selatan, dan juga kehadiran Amerika Serikat di dekat daerah tersebut.
Menurut seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan, langkah Korea Utara tersebut menunjukkan bahwa tingkat ketegangan dan provokasi Korea Utara ke Korea Selatan di semenanjung Korea sudah melemah. Bulan April 2013 lalu dikabarkan bahwa Korea Utara melakukan persiapan untuk peluncuran peluru kendalinya.
Korea Utara mengancam akan menyerang sejumlah target khusus di wilayah Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat. Ancaman tersebut dikeluarkan pasca-sanksi baru yang dikeluarkan oleh PBB terhadap negara itu karena melakukan uji senjata nuklir untuk yang ketiga kalinya.
Negara yang ber-ibukota di Pyongyang ini juga sudah beberapa kali menyampaikan kemarahannya terhadap latihan militer besar yang dilakukan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Melemahnya Provokasi Korea Utara
Menurut George Little, seorang juru bicara Pentagon, mengatakan bahwa langkah Korea Utara dalam memindahkan dua peluru kendali tersebut merupakan tanda melemahnya provokasi Korea Utara ke Korea Selatan. Ia melihat melemahnya provokasi Korea Utara tersebut sebagai tanda penghentian provokasi yang segera dilakukan.
George Little menambahkan bahwa upaya pemindahan dua rudal oleh Korea Utara tersebut merupakan upaya yang menguntungkan karena dapat memastikan terciptanya perdamaian.
Ia juga berharap akan terjadi stabilitas di semenanjung Korea sehingga ketegangan di antara keduanya dapat mereda dan tidak mengganggu stabilitas sistem internasional.
Rudal Korea Utara
Rudal Musudan milik Korea Utara yang digunakan untuk menakuti lawannya dimunculkan pertama kali saat parade militer negara tersebut di tahun 2010, tetapi hingga kini belum pernah diuji coba. Ancaman Korea Utara tersebut sempat membuat sejumlah negara khawatir. Bulan lalu, Korea Selatan bahkan sempat meningkatkan tingkat kewaspadaannya menjadi tingkat ancaman penting.
Sumber-sumber di Amerika Serikat dan sumber-sumber di Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara setidaknya memiliki satu peluru kendali balistik dengan kemampuan jarak tembak yang mampu mencapai hingga 3.000 kilometer yang siap diluncurkan.
Sebelumnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam resolusi yang dikeluarkan tahun 2006 lalu sudah menyatakan bahwa Korea Utara tidak diperbolehkan untuk melakukan uji coba nuklir atau peluncuran peluru kendali balistiknya.
Resolusi inilah yang dilanggar oleh Korea Utara dan berujung pada sanksi baru terhadap negara itu dan Korea Utara membalas dengan sejumlah ancaman termasuk akan kembali membuka reaktor nuklir mereka.
Melemahnya Provokasi Korea Utara ke Korea Selatan akan berpengaruh baik pada stabilitas kawasan Asia Selatan, bahkan di Asia hingga di dunia. Semakin memanasnya konflik kedua negara Korea tersebut hanya akan menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang selanjutnya.
Jika Korea Utara benar-benar mengumumkan perang terhadap Korea Selatan maka kemungkinan besar akan melibatkan negara-negara yang berpihak pada masing-masing negara tersebut turut campur. Dengan begitu besar kemungkinan akan terjadi peperangan yang melibatkan banyak negara di dunia, dengan kata lain akan memungkinkan terciptanya Perang Dunia III.
Referensi: Kompas.com