[Review Film] The Breakfast Club: Film Remaja Terbaik Sepanjang Masa

The Breakfast Club menjadi salah satu dari sekian film remaja ikonik yang punya banyak sisi menarik, termasuk The Breakfast Club quotes yang ada di film tersebut. Berada dalam arsip budaya untuk pop esensial tahun 80-an, film ini merupakan satu dari sekian karya dari sutradara John Hughes.

Film tentang remaja ini bahkan masuk dalam deretan film terbaik sepanjang masa menurut berbagai media besar di Amerika. Sebut saja dari The New York Time, Empire, bahkan Entertainment Weekly. 

Di tahun 2016 silam, film The Breakfast Club bahkan telah di-remaster dan diputar kembali di 400 bioskop lebih dalam momen perayaan hari rilisnya yang ke-30 tahun. 

Penasaran dengan film remaja terbaik sepanjang masa satu ini? Yuk, simak ulasan berikut ini selengkapnya.

Sinopsis Singkat Film The Breakfast Club

Hingga saat ini, bahkan film The Breakfast Club masih jadi materi yang akan disisipkan ke berbagai film atau serial drama sebagai parody. 

Misalnya saja, seperti serial Community di season pertama, sampai animasi film Cartoon Network, Regular Show, serta banyak lagi yang lainnya. 

Meskipun tak masuk ulasan dengan label critical acclaim, namun film tentang remaja yang satu ini masih tetap relevan hingga sekarang, terutama di wilayah Amerika.

Kisahnya bermula di hari Sabtu pagi di sebuah sekolah SMA, ada lima pelajar yang harus menjalani suatu hukuman..

Mereka adalah John Bender, Andrew Clark, Claire Standish, Brian Johnson, serta Allison Reynolds. Kelima pelajar tersebut dihukum tak boleh mengikuti pelajaran hingga pulang sekolah.

Mereka juga tak boleh melakukan kegiatan apapun selain diam saja di perpustakaan sekolah dan diawasi oleh Mr. Vernon, wakil kepala sekolah.

Dari yang awalnya tak saling mengenal, kelima pelajar tersebut kemudian menjadi dekat seolah sudah saling mengenal cukup lama.

Lantas apa yang membuat mereka semua dihukum? Jangan lupa, buat nonton keseruan film The Breakfast Club hanya di situs streaming online kesayangan.

Karakter dalam The Breakfast Club Mencoba Mewakili Setiap Kepribadian Remaja

Dari semua karakter utama dalam film The Breakfast Club, semuanya memiliki latar belakang dan sifat yang sangat berbeda. 

Karakter ‘John’ (Judd Nelson) yang dijuluki sebagai ‘the criminal’ merupakan karakter yang akan membuat penonton maklum jika anak tersebut mendapatkan hukuman karena perilakunya yang sangat berandalan.

Sementara Claire (Molly Ringwald) dengan karakter ‘the princes’, merupakan siswa populer berparas cantik yang tampak berkelas. 

Lanjut ada Andrew (Emilio Estevez) dengan karakter ‘the athlete’ yang merupakan salah satu siswa berprestasi di olahraga gulat. 

Kemudian ada Brian (Anthony Michael Hall) si kutu buku alias ‘the brain’, meski pandai dan kadang agak unik tapi tak mau dianggap aneh. Dan ada Allison (Ally Sheedy) gadis ‘the basket case’ yang berpenampilan aneh dan tidak punya banyak teman.

Karakter dengan rumusan tokoh yang demikian ini memang cukup umum dalam film-film tentang remaja. Akan tetapi, The Breakfast Club lebih ingin menyuarakan soal mental dan perasaan masing-masing karakter secara jujur.

Tak seperti kebanyakan film Hollywood bertema remaja lainnya, dimana karakter protagonis lebih harus dibela sementara antagonis harus dimusuhi. 

Karakter John yang terlihat bandel dan rebel, ternyata punya alasan tersendiri mengenai perilakunya yang demikian. 

Begitupun dengan Claire dan Andrew yang populer di sekolah, mereka tak selalu bersikap menyebalkan yang hanya bisa membully siswa lainnya sebagaimana di film-film chick flick umumnya.

Kamu akan diajak menyelami sisi lain dari setiap karakter yang cukup jauh berbeda dari image yang coba dibangun seperti di film drama tentang remaja lainnya. Karakterisasi yang kuat dari setiap karakter lah menjadi kekuatan dari film Breakfast Club. 

Naskah Film yang Sederhana dan Penuh Makna

“The Breakfast Club” termasuk film drama remaja yang memiliki alur cerita sederhana dan santai tapi penuh dengan makna mendalam. 

Meski kamu hanya akan diajak melihat anak-anak “terjebak” di sekolah seharian gara-gara menghadapi hukuman, namun kamu gak bakal merasa bosan. 

Sebagai penulis naskah, John Hughes membuat dialog antar pemain dengan cukup natural dan sama sekali tidak cheesy.

Bermula dari siswa-siswi yang tak saling kenal sebelumnya tapi harus menjalani hukuman bersama, semua interaksi yang muncul berkembang secara bertahap dan porsinya pun pas. 

Meskipun terdapat sedikit sentuhan romantisme khas remaja, tapi porsinya hanya menjadi pemanis keseluruhan cerita saja.

Selain itu, di beberapa adegan tertentu justru dapat memacu adrenalin dan meningkatkan keseruan supaya alur film tidak terasa membosankan. 

Karena sekali lagi, film The Breakfast Club ini merupakan film drama remaja. Dimana setidaknya harus menampilkan gejolak yang khas untuk mempresentasikan bagaimana dramatisnya kehidupan remaja.

Film ini bakal jadi tontonan seru buat kamu yang menyukai drama ringan tapi punya dialog yang penuh dengan nilai kehidupan, terutama seputar kehidupan remaja. 

Salah satu The Breakfast Club quotes yang cukup terkenal ada, “We’re all bizarre, some of us are just good at hiding it.”

Dimana film ini mencoba memberitahu, bahwa semua remaja punya masalahnya masing-masing apapun latar belakangnya. Mau siswa dengan penampilan aneh, populer, atau bahkan paling pintar sekalipun.

Visual Film yang Khas 

Meskipun The Breakfast Club punya alur cerita dengan konsep yang lain dari drama remaja biasanya, namun nuansa teenlit khas tahun 80-an di setiap frame tetap terasa.

Seperti latar bangunan sekolah-sekolah khas Amerika, film ini bakal menciptakan nostalgia bagi setiap penonton untuk kembali ke masa SMA yang penuh cerita.

Selain dari latar bangunan, dari desain wardrobe untuk setiap karakternya juga dibuat dengan cukup jelas dan tegas dengan desain dan warna yang cukup kontras satu dengan yang lain. 

Meski memang tak mengaplikasikan sinematografi yang terbilang ‘wow’, tapi pemilihan palette warna untuk setiap frame-nya tampak menarik karena memiliki karakter yang cukup kuat.

Hal Menarik dari Breakfast Club

Apa yang menjadikan The Breakfast cukup berbeda dengan kebanyakan film-film sejenis adalah perbincangan dan quotesnya. 

Salah satunya tentang sesuatu yang nantinya akan terjadi setelah semuanya menghabiskan waktu bersama dan mulai membuka rahasianya masing-masing.

Sebuah ide yang membuat mereka hanya saling menyapa di koridor sekolah, sebenarnya jadi hal yang cukup sulit dilakukan. 

Apalagi di dunia nyata, terutama di masa SMA, strata itu seperti sudah jadi sesuatu hal yang inevitable, bukan? 

Mau sekompak apapun dengan teman seangkatan di sekolah, pastinya tetap ada namanya ‘geng-gengan’. 

Meski memang tak terlalu se-extreme di sekolah luar negeri. Meski memang kita tak akan pernah tahu apa yang selanjutnya akan terjadi, kamu bakal merasakan jika cara pandang setiap karakter menjadi lebih ‘open’.

The Breakfast Club quotes bahkan tak hanya menunjukkan betapa setiap orang memiliki perbedaan, namun juga bagaimana mereka semua bisa mengatasinya. 

Bukan dengan menahan diri, tapi lebih dengan saling menghargai dan memahami satu sama lain. 

Film bertajuk The Breakfast Club ini jelas merupakan satu dari sekian film Hollywood tentang remaja yang sarat pesan yang cukup poignant.

Namun, dengan penampilan emosional dan jujur. Sehingga, membuatnya jadi salah satu film Hollywood tentang remaja sekolah terbaik sepanjang masa.

Terlebih jika kamu memahami apa saja yang disampaikan dalam The Breakfast Club quotes yang masih tetap related sampai sekarang.

Demikian tadi review singkat tentang film The Breakfast Club dengan tema remaja dan sekolah yang menarik untuk tonton. 

Bagaimana menurut kamu film remaja yang satu ini? Jangan lupa, tinggalkan pendapat kamu di kolom komentar, ya!